Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa: Part 1

Baru saja tadi pagi saya membaca sebuah buku tipis namun isinya padat dan sangat menginspirasi. Buku ini berisi tips-tips penting untuk mengubah diri kita dari biasa menjadi luar biasa. Isi buku ini akan mengilhami pelajar yang ingin sukses dalam studinya maupun seseorang yang ingin hidupnya sukses di dunia dan akhirat. Saya bahkan menyesal baru membacanya sekarang, padahal buku ini sudah ada di rak dalam keadaan masih terbungkus plastik sejak lama. Enjoy reading.

Lahir Nabi Muhammad SAW dan dunia mengenal Islam,
Lahir Ibnu Sina dan dunia mengenal ilmu kedokteran,
Lahir Socrates dan dunia mengenal filsafat,
Lahir Newton dan dunia mengenal teori gravitasi,
Lahir Thomas Alva Edison dan dunia mengenal listrik,
Lahir Albert Einstein dan dunia mengenal teori relativitas,
Lahir Bill Gates dan dunia mengenal microsoft,
Lahir Soekarno dan dunia mengenal Pancasila,
Lahir Ary Ginanjar dan dunia mengenal ESQ,
So, ketika kita lahir, dunia mengenal apa?

Pembukaan buku ini bahkan memprovokasi kita untuk dapat menghasilkan sesuatu untuk dunia, memotivasi kita untuk tidak mati tanpa meninggalkan sesuatu yang dikenal dunia. Untuk itulah buku ini ditulis, untuk orang-orang yang ingin menghasilkan sesuatu dan ingin meraih ambisinya.

~0~

Hal utama untuk dapat menggapai cita-cita dan impian adalah ilmu dan pengetahuan. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban dalam Islam. Karena itulah kita bersekolah hingga tinggi. Namun, mendapatkan ilmu tidak akan mudah jika kita tidak dekat dengan yang Maha Mempunyai Ilmu. Bagaimana caranya agar kita dekat dengan yang Maha Mempunyai Ilmu?

1. Meluruskan Niat
Awali segala kegiatan dengan niat tulus karena beribadah kepada Allah. Inilah niat dasar yang benar karena kita diperintahkan untuk menuntut ilmu seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadits. Menuntut ilmu merupakan wujud ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Mujadillah [58]: 11)

2. Berikhtiar dengan Cara yang Benar

Setelah meluruskan niat, penting bagi kita untuk berusaha dengan cara yang benar. Kita harus memegang teguh kejujuran karena sesungguhnya usaha dengan cara yang benar akan memberikan hasil yang baik sedangkan usaha yang salah akan memberikan hasil yang buruk.

“Jika kamu berbuat baik, sesungguhnya itu untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, kerugiannya adalah untuk dirimu sendiri.” (Al-Isra [17]: 7)

Mencontek termasuk usaha yang salah karena mencontek hanya memberikan kebaikan jangka pendek. Kita bisa dapat nilai bagus untuk kali ini saja, tetapi efek jangka panjangnya kita menjadi orang pemalas yang tidak mau berusaha sendiri. Berikanlah mindset pantang menyerah di otak. Ingatlah bahwa seseorang dapat misalnya menguasai matematika ketika ia sudah latihan banyak soal, ia tidak akan langsung bisa begitu saja.

3. Berharap Hanya pada Allah

Tentu ada peluang bagi kita untuk kecewa jika berharap pada orang lain. Namun, kita tak akan kecewa jika berharap pada Allah, zat yang menciptakan dunia seisinya. Allah adalah satu-satunya tempat meminta dan menggantungkan harapan. Allah sudah berjanji seperti dalam firman-Nya, “Barang siapa berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan.” Allah pasti akan menepati janjinya, oleh karena itu kita harus bersabar menunggu turunnya rejeki dari-Nya.

4. Serahkan Hasil Akhir Hanya kepada-Nya

Setelah berusaha dengan maksimal, hal terakhir yang bisa kita lakukan adalah bertawakal. Serahkan segalanya pada Allah karena kita hanya bisa merencanakan sementara Allah-lah yang menentukan terjadinya.

“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (Al-Hadid [57]: 22-23)

~0~

“Jangan pernah sedikit pun berharap pada makhluk, tetapi berharaplah hanya kepada Yang Menciptakan Makhluk.
Jika berharap pada makhluk maka bersiap-siaplah untuk kecewa.
Namun, jika berharap kepada Allah, ketahuilah Dia tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya yang sungguh-sungguh berharap hanya kepada-Nya.”

~0~
Bersambung ke Part 2

Sumber: Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa oleh Agus S. dan Ayasha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 2

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 1

Senna's VBAC Story