Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa: Part 2


Akhirnya saya sempet nulis lagi setelah sekian lama dikarenakan kesibukan kuliah (padahal ga sibuk-sibuk amat sih) dan mungkin sedikit nggak mood (yeah *plak). Namun, akhirnya hari ini saya mood untuk menulis dan ini adalah lanjutan dari artikel yang berjudul sama dengan yang pernah saya post berbulan-bulan lalu. Bisa dilihat ada tulisan "Part 2"-nya hehe. Enough babbling, just enjoy reading. :)

Dalam hidup ini, kesuksesan seseorang setidaknya dipengaruhi oleh 2 faktor : sunnatullah dan inayatullah. Sunnatullah adalah apa yang disebut dengan sebab akibat. Misalnya jika kita ingin menjadi juara kelas, kita harus belajar yang rajin dan tekun. Sedangkan inayatullah adalah pertolongan Allah. Kita bisa saja sudah berikhtiar dengan sungguh-sungguh, tetapi jika pertolongan-Nya tidak datang maka kita bisa saja mengalami kegagalan. Oleh karena itu, untuk mencapai sukses kita tidak boleh hanya mengandalkan kemampuan diri (sunnatullah) tetapi juga dengan ikhtiar untuk mencapai pertolongan-Nya.

“Jika Allah menolong kamu, tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu. Jika Allah membiarkan kamu, maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah? Karena itu hendaklah bertawakal kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (Ali Imran [3]: 160)

Kun fayakun! Jadilah! Maka terjadi. Tidak ada yang mustahil jika Allah sudah menghendaki.

  1.   Tips Pertama: Curhat di Sepertiga Malam Terakhir

Tips pertama agar memperoleh kesuksesan dunia akhirat adalah dengan menghidupkan sepertiga malam terakhir ini. Mengapa harus? Karena pada saat inilah tangisan sukma kita benar-benar didengar oleh Allah SWT. Dengan shalat tahajud dan qiyamul lail, hati kita dapat terhubung langsung dengan Sang Pencipta.

Rasulullah SAW bersabda, “Raihlah kemuliaan dengan bangun shalat malam saat manusia lelap tidur.”

Shalat di sepertiga malam terakhir akan membuahkan ketenangan jiwa, terkabulnya doa, kemuliaan diri, kesehatan badan, semangat hidup yang berlipat, dan lebih mudah dekat dengan Allah. Selain itu, mendirikan shalat pada sepertiga malam terakhir dapat menggerakkan hati, mendongkrak kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual kita. Jiwanya akan hidup dan bercahaya.

Kenapa waktu terbaik dikabulkannya doa adalah saat sepertiga malam terakhir? Karena seperti sabda Rasulullah, “Sesungguhnya ada waktu pada malam hari yang jika ada seorang hamba berdoa memohon kebaikan pasti akan Allah kabulkan.” Beliau pun berkata bahwa tiap malam, Allah selalu turun ke langit dunia dan ketika malam tinggal sepertiga berakhir, Allah berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku kabulkan doanya. Siapa yang minta kepada-Ku, maka Aku penuhi permintaannya. Dan siapa yang minta ampunan-Ku akan Ku-ampuni.”

Bangun pada sepertiga malam terakhir pun bahkan dapat menjernihkan pikiran sehingga mudah memahami pelajaran. Allah berfirman, “Sesungguhnya bangun pada waktu malam adalah lebih kuat mengisi jiwa dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (Al-Muzammil [73]: 6). Di sepertiga malam terakhir, segala kebisingan dan gangguan sudah tidak ada. Yang ada hanyalah keheningan yang menenangkan, itu sebabnya kita dapat dengan mudah memahami pelajaran. Apalagi setelah shalat tahajud dan curhat pada-Nya, hati kita akan lebih lapang dan pikiran lebih terbuka untuk menerima pelajaran.

Dengan shalat malam, kita akan lebih mudah dekat dengan Allah, mengapa? Seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, “Hendaklah kalian mendirikan shalat malam karena shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Shalat malam adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, penghapus segala dosa dan kesalahan, mencegah kejahatan dan penolak penyakit dari badan.”
~0~
“Hai hamba-Ku, apabila kamu hidupkan malammu untuk-Ku dan kamu aktifkan siang harimu untuk menuntut ilmu-Ku, maka kamu termasuk salah seorang dari pembesar hamba-Ku.”
“Barang siapa telah memelihara zikir-Ku karena kebiasaan dirinya, berarti dia telah membuat suatu perjanjian untuk keselamatan dirinya kepada-Ku.” (Hadist Qudsi)

~0~
  
2.       Tips Kedua: Memulai Aktifitas dengan Shalat Dhuha


Shalat Dhuha memang bukan merupakan shalat wajib, tetapi bila dilakukan dengan rutin, maka shalat Dhuha dapat menjadi jembatan untuk mencapai kesuksesan.

Allah berjanji dalam Hadist Qudsi, “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat pada pagi hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu pada sore harinya.”

Dengan shalat Dhuha, insya Allah, Allah akan memudahkan kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat, melancarkan urusan kita, dan mencukupi kebutuhan kita. Jika Allah sudah menolong kita, apa sih yang tidak mungkin? :)

Shalat Dhuha akan membuat kita memulai hari dengan pikiran positif karena shalat Dhuha dapat menjernihkan pikiran, menenangkan hati, melapangkan dada, menyegarkan badan, dan membangun pikiran positif. Siapa pun orang yang memulai harinya dengan pikiran positif, maka harinya akan dilalui dengan kebahagiaan dan kemudahan. :)

Selain mendatangkan kebahagiaan, shalat Dhuha juga dapat menjernihkan dan mencerdaskan pikiran. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lalai (dia akan cerdas hati dan pikirannya).”

Shalat Dhuha juga dapat mendatangkan rezeki ilmu, seperti sabda Nabi SAW: “Shalat Dhuha dapat mendatangkan rezeki dan menolak kefakiran. Tidak ada orang yang memelihara shalat Dhuha, kecuali orang-orang yang bertaubat.”

~0~

“Barangsiapa shalat empat rakaat maka dia termasuk ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat, Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh dan barangsiapa mengerjakan dua belas rakaat, Allah akan membangunkan rumah baginya di surga.” (Sabda Nabi SAW)

~0~

Bersambung ke Part 3.

Sumber: "Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa" oleh Agus S dan Ayasha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 2

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 1

Senna's VBAC Story